&auth=&numberlines=1&subtext=1&inline=0&tooltips=1&newwindow=0&uri=yourminis%2Fyourminis%2Fmini%3Arsscontainer&swfurl=%2Fwidget%5Frsscontainer%2Eswf&width=250&xwidth=260&height=280&xheight=290&title=" type="application/x-shockwave-flash" allowScriptAccess="always" wmode="transparent" width="260" height="290">

KAJIAN ISLAM

 

MISTERI KEMATIAN MANUSIA

 

          Kita mungkin bias menyimpulkan dari penmuan ilmiah ini bahwa kematian itu sama-sama makhluk seperti juga kehidupan. Bila kematian tidak ada, maka kehidupan pun juga tidak ada. Kematian tampaknya justru yang menjadi asalnya.

            Oleh karenanya, kita menemukan pembicaraan seputar hal ini dalam Al-Qur’an pada firman Allah SWT berikut:

            “ Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, “ ( Q.S Al-Mulk[67]:2 )

            Pada ayat ini, kita mendapati bagaimana Tuhan membicarakan kematian sebelum kehidupan. Ayat ini turn pada masa ketika tidak seorang pun yang tahu sedikitpun tentang hakikat kematian. Oleh karena itu, kita bias menyimpulkan fakta medis yang bias kita lihat bahwa proses kematian merupakan proses yang sistematis, terhitung, dan terukur.

            Para ahli juga memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang bias selamat dari kematian, karena kematian memang diciptakan bagi setiap orang. Orang Arab sebelum Islam menduga bahwa mereka bias melarikan dari kematian. Tapi dalam Al-Qur’an lebih menegaskan lagi pada mereka bahwa setiap manusia akan mati. Hanya Allah SWT yang akan tersisa nanti. Seperti dalam firman Allah SWT sebagai berikut:

            “ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati “ ( Q.S Al-Imran[3]:185 )

            Al-Qur’an telah memastikan bahwa kita tidak bias lari dari kematian, karena ia telah ada di dalam diri kita. Fakta ini ditunjukan oleh ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an yang memastikan bahwa kematian merupakan takdir semua makhluk.

            Di masa modern ini memang ada banyak usaha untuk memperpanjang umur. Namun, semuanya gagal. Ini telah ditemukan bahwa sel akan mati, karena kematian ada di dalamnya. Inilah yang diinformasikan Rasulullah SAW sebagai berikut: “ Wahai para hamba Allah, berobatlah, karena Allah selalu memberikan obat untuk semua penyakit kecuali ketuaan “ ( H.R Ahmad )

            Umur seseorang di dunia ini adalah salah satu takdir Allah yang sudah ditetapkan pada yang bersangkutan. Jika ia menggunakannya untuk mengerjakan amal-amal yang bermanfaat, bagi di akhirat kelak, itu berarti ia mendapat keuntungan dalam transaksi amalnya di dunia ini. Sebaliknya, jika ia mempergunakannya untuk melakukan segala bentuk kemaksiatan, hingga pada saat ia bertemu Allah (mati) dalam keadaan bermaksiat dan belum bertobat, maka nanti ia akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi. Tentu akan banyak kerugian yang akan di terimanya pada saat berada di bawah tanah (kubur) itu. Orang yang berakal adalah orang yang sudah memperhitungkan sendiri amal-amal yang sudah dilakukannya, sebelum Allah memprhitungkan amal-amalny itu. Orang yang cerdas adalah orang yang takut akan akibat dari dosa-dosanya, sebelum dosa-dosanya itu menjadi penyebab kehancurannya. Berapa banyak orang yang terus-menerus melakukan dosa kecil,sehingga ia lalu terbiasa dan merasa seolah tidak ada beban lagi baginya. Namun, dia tidak pernah berfikir betapa besarnya kesalahan orang-orang yang bermaksiat kepada Allah. Akhirnya, dosa kecil yang terus-menerus dilakukan itu justru menjadi penyebab ia mendapat su’ul khatimah. Dalam hal ini, Anas bin Malik r.a pernah mengatakan, “ Kalian melakukan beberapa kesalahan yang mungkin kalian anggap nilai dosanya lebih ringan dari rambut, tapi dulu kita pada masa Rasulullah SAW menganggap itu sebagai dosa besar.” ( H.R Al-Bukhari ).

            Allah SWT telah mengingatkan di dalam Al- Qur’an betapa pentingnya mendapat husnul khatimah itu kepada semua orang yang beriman. Allah SWT berfirman sebagai berikut:

“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan  sebenar-benarnya takwa kepada-Nya. Janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

 ( Q.S Al-Imran[3]:102 )

            Oleh karena itulah, perintah untuk tetap bertakwa dan beribadah masih terus berlanjut hingga maut menjelang. Ini tidak lain agar husnul khatimah bias diraih. Rasulullah SAW telah menjelaskan bahwa ada sebagian orang-orang yang berusaha melakukan berbagai bentuk ketaatan dan menghindari segala bentuk kemaksiatan. Upayanya itu dilakukannya terus-menerus dalam jangka waktu yang lama sepanjang hidupnya. Namun, beberapa saat menjelang kematiannya, ia malah melakukan berbagai kesalahan dan bermacam kemaksiatan. Keburukan pada akhir hidupnya ini yang justru menjadi penyebab ia mendapatkan su’ul khatimah.

Ada sebuah hadist yang bersumber dari Sahl bin Sa’d Al-Sa’idi r.a. yang menceritakan bahwa ada salah seorang kaum muslimin dalam salah satu peperangan bersama Rasulullah SAW mendapat musibah yang maha berat. Para sahabat pun  merasa iba padanya. Melihat itu seorang sahabat mengatakan, “ Hari ini tidak ada seorang pun diantara kita yang merasakan musibah melebihi apa yang dirasakan dia.” Namun Rasulullah SAW mengatakan, “Dia itu calon penghuni neraka!” mendengar Rasulullah SAW mengatakan demikian salah seorang sahabat ada yang berkata, “ Lalu siapa diantara kita yang menjadi calon penghuni surga, jika dia saja menjadi calon penghuni neraka?” melihat itu kawannya yang ingin membuktikan apa yang dikatakan Rasulullah SAW lalu kembali lagi menemui Rasulullah SAW lalu ia mengatakan “ Saya bersaksi bahwa anda adalah utusan Allah SWT,” Rasulullah bertanya, “Ada apa?” Kawan lelaki itu menjawab,” Mengenai orang yang anda sebutkan tadi sebagai calon penghuni neraka.” Mendengar itu, orang-orang pun heboh. Ia lalu menambahkan, “ Awalnya saya ingin membuktikan apa yang anda katakan. Saya lalu pergi mencarinya. Pada saat saya menemukannya, saya mendapati dia sedang terluka parah sekali. Tampaknya, ia tidak sanggup menahan sakitnya dan ingin segera mengakhiri hidupnya.

Ia pun kemudian menancapkan pedang di tanah, sementara banyak lalat yang mengerubuti kedua bagian dadanya. Ia lalu menusukkan pedangnya ke badannya sendiri. Pada saat itulah, Rasulullah SAW bersabda, “Ada seseorang yang tampak di hadapan umum selalu mengerjakan amal calon penghuni surge, namun ia justru calon penghuni neraka. Sebaliknya, ada orang lain lagi yang tampak di hadapan umum selalu mengerjakan amal calon penghuni neraka, namun ia justru calon penghuni surge.” ( H.R. Al-Bukhari dan Musli ).

Sekarang saatnya beramal dan tidak ada perhitungan amal, sementara esok yang ada hanyalah perhitungan amal dan tidak ada kesempatan beramal lagi. Kematian yang mendadak bukanlah hal yang terpuji dalam Islam, Karena ia telah mengagetkan yang bersangkutan dan tidak memberinya kesempatan untuk beramal baik lagi. Bisa saja yang bersangkutan sedang dalam keadaan maksiat. Jika itu yang terjadi, tentu saja akan berakibat ia mendapat akhir hayat yang buruk (su’ul khatimah).

Beberapa faktor yang menyebabkan Su’ul Khatimah dan Khusnul Khatimah sebagai berikut:

Penyebab Su’ul Khatimah

1.      Menunda-nunda Tobat

Bagi tiap orang yang mendapat kewajiban syar’i (mukallaf), wajib hukumnya bertobat kepada Allah dari segala dosa yang pernah dilakukannya.

2.      Angan-angan Muluk

Angan-angan muluk adalah salah satu penyebab kerugian sebagian besar orang. Ini terjadi pada saat setan menipunya dengan menggambarkan bahwa hari esok masih panjang dan umur masih terlalu muda. Bila itu berhasil, sepanjang hidupnya setan akan selalu membangun angan-angan yang muluk dihatinya. Ia pun lalu mengkonsentrasikan seluruh perhatiannya untuk menghabiskan umurnya dan membangun angan-angannya itu. Ia pun lalu melalaikan akhirat dan tidak mengingat mati.

3.      Gandrung Terahadap Kemaksiatan

Gandrung terhadap kemaksiatan adalah terbiasa melakukan kemaksiatan dan tak terbebani lagi saat melakukannya. Pada saat seseorang tak terbebani lagi dengan kemaksiatan yang dilakukannya dan tidak mau bertobat lagi dari kemaksiatannya itu, maka setan akan mengendalikan terus hatinya dengan kemaksiatannya itu.

4.      Bunuh Diri

Seorang muslim yang tertimpa satu musibah lalu ia mau bersabar dan hanya mencari pahala dari Allah, maka ia akan mendapatkan pahala itu. Jika ia mengeluh dan merasa tidak nyaman hidup, lalu ia berpendapat cara terbaik yang harus dilakukannya agar ia bias terbebas dari rasa sakit dan kesulitannya adalah dengan bunuh diri.

 

                        Tanda Husnul Khatimah

            Rasulullah SAW telah menjelaskan beberapa tanda yang menunjukkan seseorang meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Jika ada seseorang yang meninggal dengan menunjukkan salah satu tanda itu, maka itu sudah menjadi permulaan yang baik dan sekaligus menjadi kabar gembira. Berikut ini tanda-tanda kematian husnul khatimah adalah sebagai berikut:

1.      Mengucapkan kalimat tauhid pada saat menjelang ajal.

2.      Gugur sebagai syahid dalam rangka membela agama Allah SWT.

3.      Meninggal dunia dalam keadaan berjihad di jalan Allah atau berhaji.

4.      Akhir amal berupa ketaatan kepada Allah SWT.

5.      Meninggal dunia lantaran mempertahankan lima hal yang dijamin keselamatannya oleh syariat diantaranya: agama, diri, harta, kehormatan, dan akal.

6.      Meninggal dunia dalam keadaan bersabar ketika ditimpa penyakit dan hanya  mencari keridaan.

7.      Kematian seorang wanita yang masih dalam keadaan nifas.

8.      Meninggal dunia dalam keadaan tenggelam, terbakar, dan tertimpa reruntuhan.

9.      Meninggal pada hari atau malam jum’at

10.  Meninggal dunia dalam keadaan yang berat.

 

Penyebab Husnul Khatimah

a.      Takwa Kepada Allah SWT

Takwa disini meliputi takwa dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan. Juga disertai dengan berpegang teguh pada ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW.

b.      Rutin Berzikir Mengingat Allah SWT

Seseorang yang rutin berzikir pada Allah dan mengakhiri seluruh amalnya dengan zikir.

 

Renungan Menjelang Kematian

Wahai orang-orang yang menggantikan pendahulunya dengan bergelimang memenuhi kemauan syahwatnya. Wahai orang-orang yang menghabiskan waktunya untuk menunda-nunda dan menganggur. Wahai orang yang hatinya beku lantaran kemaksiatan-kemaksiatan yang di lakukannya dan kedua matanya beku untuk mau nerima nasihat.

Wahai orang-orang yang rambutnya telah beruban namun tak henti-hentinya melakukan kesalahan dan dosa. Berapa banyak kalian menentang dengan melakukan kemaksiatan pada Tuhan?Bermegah-megahan telah melalaikan kalian hingga kalian masuk ke dalam kubur.

Aku adalah zat yang banyak memberi anugerah. Wahai hamba-Ku, aku menyukai bila aku bisa berhubungan dengan kalian, sedang kalian lebih suka jauh dari-Ku dan menghindari Aku. Celakalah kalian! Apa yang menyebabkan kelalaian kalian itu, sedangkan kepada Allah SWT –lah tempat kembali kalian? Sedangkan kain kafan kematian kalian telah dirajut, waktu kepergian dan perpisahan kalian pun telah dekat?

Persiapkanlah waktu menjelang kematian dan bahaya-bahaya yang ditimbulkannya. Tidak lama lagi ajal akan datang!Kalian pun akan menempati tempat ini (kuburan). Bangun dari tidur kalian karena dunia hanyalah mimpi-mimpi kosong. Rumah yang fana (bakal hancur) tidak layak dijadikan sebagai tempat tinggal. Bebaskan diri kalian dari semua dosa. Karena kalian dituntut untuk melakukan itu semua.Kematian juga lebih menyakitkan daripada gergaji dengan gergaji, digunting dengan dengan gunting-gunting besar, dan di goring di penggorengan. Bila kematian itu di tampilkan lalu ia bercerita pada seluruh penghuni dunia perihal betapa sakitnya kematian itu, tentu semua penghuni tidak akan dapat mengambil kemanfaatan dengan kehidupan ini dan tidak merasa nikmat dengan tidurnya.

 

Poll

Do you like our website me ?

Yes (142) 81%

No (14) 8%

Nothing (20) 11%

Total votes: 176

Search site

=====****INDAHNYA BERBAGI****====