RASUL PEMBAWA KABAR GEMBIRA

09/04/2010 22:58

 Print

Rasulullah saw


Abu ANaS

________

Segala puji hanya milik Allah, salawat dan salam atas Rasulullah saw, beserta keluarganya dan sahabat-sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti mereka dalam kebaikan hingga hari pembalasan .. Selanjutnya.

Rasulullah saw telah datang dengan membawa cahaya yang terang benderang, petunjuk yang lurus dan agama yang benar, sehingga mampu menyatukan suku-suku yang berselisih dan berpecah belah, menjadikan diantara mereka umat yang satu, bersaudara yang saling mencintai dan mengasihi satu sama lain, membawa panji-panji kebenaran dan cahaya hidayah sehingga –setelah itu- mereka mampu dalam kurun waktu seperempat abad menyebarkan rahmat, menegakkan keadilan, dan mewujudkan stabilitas keamanan kepada semua yang berada di bawah bendera dan panji-panji Islam, meskipun keyakinan berbeda, bermacam ras, atau warna-warni yang beragam, namun tetap satu, seluruhnya berdiri di bawah naungan Islam secara baik.

Rasulullah saw untuk pertama kalinya mampu menegakkan daulah (negara) yang mengajarkan umat manusia akan prinsip-prinsip kebebasan dan persaudaraan, memberikan pelajaran tentang kesetaraan, keadilan dan kasih sayang, mengajarkan kepada umat manusia bagaimana cara hidup bahagia dan bagaimana mati dalam kondisi bahagia, karena itu dengan bangga dapat mengatakan ditengah umat manusia seluruhnya:

إِنَّ مُحَمَّدًا عَلَّمَنَا الْحُرِّيَّةَ فَلَنْ نَسْتَكِيْنَ، وَإِنَّ مُحَمَّدًا عَلَّمَنَا الْعِزَّةَ فَلَنْ نُسْتَعْبَدَ بَعْدَ الْيَوْمَ

“Sesungguhnya nabi Muhammad saw telah mengajarkan kepada kita prinsip kebebasan dan kemerdekaan karena itu kami tidak akan tunduk dan menyerah, dan nabi Muhammad telah mengajarkan kepada kita akan kemuliaan maka kami tidak akan rela untuk diperbudak lagi”.

Ketahuilah wahai ikhwah, bahwa seorang muslim yang merdeka sangat mengecam akan ketidakadilan dan penghinaan, dan bahwasanya ketika seorang muslim berteriak “Allahu Akbar” mengikrarkan diri tidak rela kepada selain Allah untuk diagungkan, bukan pada agama sebagai penguasa dan kebanggaan. Dan tidaklah akan baik kondisi umat Islam ini kecuali dengan menggapai apa yang telah dicapai pada masa awalnya. Dan sesungguhnya umat Islam pada saat ini sangat membutuhkan peringatan akan lahirnya nabi Muhammad saw sebagai utusan Allah yang rela mengemban amanah walau harus berhadapan dengan siksaan dan rasa sakit, bersabar terhadap berbagai penderitaan untuk membangun bangunan Islam, dan mengekkan benteng kebenaran yang tinggi, guna meneladani nabi saw dalam berbagai sisi kehidupannya sehingga kelak akan mampu menghilangkan rasa putus asa yang memenuhi jiwa, menghilangkan kerusakan yang merajalela di tengah umat dan ketidakadilan dan kezhaliman yang telah merajalela.

Wahai umat Islam dimana saja berada…

Sungguh Nabi saw adalah teladan yang hakiki dan sempurna; baik pada masa kecilnya, masa mudanya, dan masa tuanya, sebagaimana beliau juga merupakan contoh yang ideal dan sempurnya dalam semangatnya; dalam kesucian, dalam kesabaran, dalam amanah, dalam kebenaran dan kejujuran, dalam keseriusan, dan bahkan dalam bercandanya.

Beliau merupakan sosok yang sempurna dalam kehidupan pribadi dan kehidupannya secara umum, dalam ibadahnya, ditengah keluarganya, saat bersama anak-anaknya, saat kondisi miskin dan kayanya, dalam kegembiraan dan kesedihannya, saat marah dan kepuasannya, dalam ilmu pengetahuan dan ketekunannya, dan dalam kondisi perang dan kondisi damai.

Dan seorang muslim yang tulus keimanannya, yang berhadap meraih ganjaran dari Yang Maha Rahman, berambisi mnggapai surga tertinggi; tidak ada jalan lain untuk meraih itu semua kecuali dengan meneladani dan mengikuti jejak langkah Rasulullah saw secara nyata sebagaimana yang telah difirmankan Allah:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (Al-Ahzab:21)

Dan diantara cara meneladani Rasulullah saw adalah bersungguh-sungguh dalam meniti jalan untuk mengembalikan petunjuk nabi saw dalam kehidupannya, bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan kembalinya cahaya Islam di dunia yang telah redup ditelan oleh gelapnya tindak kerusakan, penindasan dan ketidakadilan. Dan diantara rahmat Allah untuk kita semua adalah bahwa Allah menjamin bagi para pembawa agama ini dengan dua hal:

1- Terpeliharanya Al-Qur’an secara tertulis, seperti firman Allah:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (Al-Hijr:9)

Dan pemeliharaan mencakup Al-Qur’an dan sunnah nabawiyah yang suci; karena sunnah sebagai penjelas Al-Qur’an..seperti firman Allah:

وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”. (An-Nahl:44)

2- Terpeliharanya Al-Qur’an secara kongkret.

Karena itu tidaklah terlewati hingga berabad-abad lama-lama dalam tubuh suatu umat yang menegakkan kebenaran dan atas kebenaran kecuali janji Allah akan dukungannya dan kemenangan selalu bersamanya. Seperti diriwayatkan oleh Tsauban berkata; Rasulullah saw bersabda:

لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ؛ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ

“Terdapat suatu kelompok dari umatku akan terus berada dalam kebenaran, tidak gentar dihadapan orang yang menghinakan mereka; sehingga datang keputusan Allah sementara mereka tetap seperti itu”. (Muslim).

Membawa kabar gembira dengan kemenangan dan kejayaan..

Wahai umat Islam…

Di tengah-tengah kondisi sulit dan penuh ujian dan cobaan, dan pada saat yang gelap dan genting sekalipun, Nabi saw terus berusaha menghilangkan keputusasaan yang kadang bisa meresap ke dalam jiwa, dan berusaha membangkitkan harapan dalam jiwa para sahabatnya persaan tsiqah (yakin) pada janji Allah ..

عَنْ خَبَّابِ بْنِ الأَرَتِّ قَالَ: شَكَوْنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَهْوَ مُتَوَسِّدٌ بُرْدَةً لَهُ فِي ظِلِّ الْكَعْبَةِ، قُلْنَا لَهُ: أَلاَ تَسْتَنْصِرُ لَنَا؟! أَلاَ تَدْعُو اللَّهَ لَنَا؟! قَالَ: “كَانَ الرَّجُلُ فِيمَنْ قَبْلَكُمْ يُحْفَرُ لَهُ فِي الأَرْضِ، فَيُجْعَلُ فِيهِ، فَيُجَاءُ بِالْمِنْشَارِ، فَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ فَيُشَقُّ بِاثْنَتَيْنِ، وَمَا يَصُدُّهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ، وَيُمْشَطُ بِأَمْشَاطِ الْحَدِيدِ، مَا دُونَ لَحْمِهِ مِنْ عَظْمٍ أَوْ عَصَبٍ، وَمَا يَصُدُّهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ، وَاللَّهِ لَيُتِمَّنَّ هَذَا الأَمْرَ حَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إِلَى حَضْرَمَوْتَ، لاَ يَخَافُ إِلاَّ اللَّهَ والذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ، وَلَكِنَّكُمْ تَسْتَعْجِلُونَ

Dari Khabab bin Al-Arat berkata: “kami mengadu dan mengeluh kepada Rasul Allah saw, dan saat itu beliau sedang rebah-rebahan berbantalkan bagian baju miliknya di bawah naungan ka’bah, kami berkata: Sudikah engkau memohon kemenangan untuk kami?! Sudikah engkau berdoa kepada Allah untuk kami?! Beliau bersabda: “Sungguh ada orang sebelum kalian dipendam kedalam tanah, kepalanay diatas tanah lalu digergaji dengan besi gergaji, lalu diletakkan diatas kepalanya hingga tubuhnya dibelah menjadi dua, namun hal tersebut tidak membuat dirinya menyerah dan gentar dalam berpegangn teguh pada agamanya, ada yang tubuhnya disisir dengan sisir besir, sehingga hancur dagingnya dan tampak tulang dan sarafnya, namun itu tidak mengalihkan dirinya dari agamanya, Demi Allah perkara ini akan disempurnakan sehingga seseorang dapat bergerak dengan aman dari Sanaa ke Hadramaut, tidak takut pada siapapun kecuali kepada Allah dan serigala pada domba-dombanya, tetapi kalian terlalu tergesa-gesa “(Bukhari).

Pada saat melakukan hijrah, baliau terancam dan selalu diintai oleh seseorang dibelakangnya; adalah Suraqah yang mengidamkan hadiah emas dari kisra.

وفي غزوة الأحزاب بلغت القلوب الحناجر، وزُلزلوا زلزالاً شديدًا، وبينما هم يحفرون الخندق تعترض الصحابة كدية لا يقدرون عليها، فَأَخَذَ الرسول صلى الله عليه وسلم الْمِعْوَلَ فَضَرَبَ بِهِ ضَرْبَةً لَمَعَتْ تَحْتَ الْمِعْوَلِ بُرْقَةٌ، ثُمّ ضَرَبَ بِهِ ضَرْبَةً أُخْرَى فَلَمَعَتْ تَحْتَهُ بُرْقَةٌ أُخْرَى، وكذلك الضربة الثالثة.. فقال سلمان الفارسي: بِأَبِي أَنْتَ وَأُمّي يَا رَسُولَ اللّهِ، مَا هَذَا الّذِي رَأَيْت لَمَعَ تَحْتَ الْمِعْوَلِ وَأَنْتَ تَضْرِبُ؟ قَالَ: “أَوَقَدْ رَأَيْت ذَلِكَ يَا سَلْمَانُ؟” قَالَ: قُلْت: نَعَمْ، قَالَ: “أَمّا الْأُولَى فَإِنّ اللّهَ فَتَحَ عَلَيّ بِهَا الْيَمَنَ؛ وَأَمّا الثّانِيَةُ فَإِنّ اللّهَ فَتَحَ عَلَيّ بِهَا الشّامَ وَالْمَغْرِبَ، وَأَمّا الثّالِثَةُ فَإِنّ اللّهَ فَتَحَ عَلَيّ بِهَا الْمَشْرِقَ

Pada saat perang Ahzab yang menyebabkan hati umat pada saat itu seakan mencapai kerongkongan, bergetar dengan begitu kerasnya, sementara mereka pada saat menggali parit, menemukan sesuatu yang tidak mampu mereka pecahkan, lalu Rasulullah saw mengambil alih dan memukulnya dengan cangkul, pukulan pertama muncul cahaya dibawa cangkul, kemudian pukulan kedua dan muncul cahaya lagi, lalu pukulan ketiga juga demikian.. lalu Salman berkata: demi bapakku, engkau dan ibuku wahai Rasulullah, apa yang kami lihat dari cahaya yang terdapat dibawah cangkul saat engkau memukul batu? Beliau saw bersabda: Apakah engkau telah melihatnya wahai Salman? Dia berkata: betul wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Adapaun pukulan pertama Allah telah memperlihatkan kepadaku bahwa Yaman akan ditaklukkan; sedangkan yang kedua, bahwa Allah akan membukan pintu Syam dan Maroko kepadaku; adapun yang ketiga Allah akan membukakan pintu kemenangan bagian timur”.

Meneladani Rasulullah saw adalah bahwa kita harus meyakini akan berita gembira yang telah dijanjikan oleh Allah kepadanya, dan yang telah disampaikan oleh nabi saw kepada kita. Diantaranya adalah:

1. Berita gembira dari Al-Qur’an

a- Bahwa Allah telah berjanji akan menyempurnakan cahaya-Nya, dan memenangkan agama-Nya ..

يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya”. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci”.(As-Shaf:8-9)

Ini adalah janji Allah untuk memenangkan agama yang benar yaitu Islam secara keseluruhan; maksudnya adalah semua agama, dan janji Allah pasti benar, dan Allah tidak akan melanggar janji-Nya, dan kita sedang menunggu realisasi janji tersebut; unggulnya agama Islam dan menang atas semua agama, baik samawi maupun wadh’i (buatan manusia).

b- Janji Allah berupa khilafah, kejayaan dan keamanan bagi orang-orang beriman ..

وَعَدَ اللهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمْ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمْ الْفَاسِقُونَ

”Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik”. (An-Nur:55)

Allah SWT sebagaimana dalam janji-Nya akan memberikan keamanan yang sebelumnya dalam kondisi takut, karena itu jika kalian menemukannya maka janganlah takut atau bersedih hati namun bergembiralah.

c- Allah menjanjikan kemenangan, keselamatan dan pembelaan terhadap orang yang beriman ..

وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ

“Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman”. (Ar-Rum:47)

ثُمَّ نُنَجِّي رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا كَذَلِكَ حَقًّا عَلَيْنَا نُنْجِ الْمُؤْمِنِينَ

“Kemudian Kami selamatkan Rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman, Demikianlah menjadi kewajiban atas Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman”. (Yunus:103)

إِنَّ اللهَ يُدَافِعُ عَنْ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ اللهَ لا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُورٍ .أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ

“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat. Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu”. (Al-Hajj:38-39)

d- Dan ditegaskan bahwa kemenangan itu dapat diraih ketika mereka menghadapi perang dan bahaya ..

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمْ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللهِ قَرِيبٌ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat”. (Al-Baqarah:214)

Jika perang telah mencapai jangkauan maksimum bass dan jauh dari keputusasaan; Maka keberhasilan dan kemenangan ..

حَتَّى إِذَا اسْتَيْئَسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا جَاءَهُمْ نَصْرُنَا فَنُجِّيَ مَنْ نَشَاءُ وَلا يُرَدُّ بَأْسُنَا عَنْ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ

“Sehingga apabila Para Rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada Para Rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa”. (Yusuf:110)

e- Janji Allah SWT menghilangkan pahala dari setiap perbuatan bagi siapa saja berpaling dari jalan Allah dan menghalangi orang yang berada di jalan Allah, dan bahwa apa yang dapat menenangkan seorang muslim dihadapan kekuatan batil dan harta yang digunakan untuk menghalangi orang yang berada di jalan Allah. Dan Allah berjanji bahwa mereka tidak akan kembali dan menggapai kemenangan kecuali kegagalan, kerugian dan kekalahan, sementara azab pada hari kiamat telah menunggu mereka

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللهِ فَسَيُنفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan”. (Al-Anfal:36)

(2) Kabar gembira dari Sunnah Nabi saw

- Rasulullah saw memberitahukan bahwa Islam akan menyebar di seluruh dunia .. seperti yang diriwayatkan dari Tamim dia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda:

لَيَبْلُغَنَّ هَذَا الأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ، وَلاَ يَتْرُكُ اللَّهُ بَيْتَ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ إِلاَّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ هَذَا الدِّينَ، بِعِزٍّ عَزِيزٍ يُعِزُّ بِهِ الإِسْلاَمَ، أَوْ ذُلٍّ ذَلِيلٍ يُذِلُّ بِهِ الْكُفْرَ

“Sungguh perkara ini -Islam- akan sampai seperti sampainya waktu malam, dan Allah tidak akan meninggalkan rumah yang berlumpur dan berbulu kecuali Allah akan masukkan ke dalamnya agama ini, dengan kemuliaan orang-orang mulia yang dimuliakan oleh Islam dan menghinakan orang-orang yang terhina karena telah dihinakan oleh Islam.

Dan dari Tsauban dia berkata: Rasulullah saw bersabda:

إِنَّ اللَّهَ زَوَى لِيَ الأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا، وَإِنَّ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِىَ لِي مِنْهَا

“Sesungguhnya Allah menampakkan kepadaku bumi ini lalu aku melihat bagian timur dan baratnya, dan sesungguhnya umatku –kelak- akan sampai kekuasaannya dari apa yang ditampakkan kepadaku darinya”. (Muslim)

b- Munculnya para pembaharu dalam setiap abad.. dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah saw bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا

“Sesungguhnya Allah akan mengirimkan untuk umat ini pada setiap seratus tahun seseorang yang memperbaharui agamanya” (Abu Dawud).

c- Kembalinya khilafah yang sesuai dengan manhaj nubuwah .. dari Hudzaifah ra dia berkata: Rasulullah saw bersabda:

تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ، فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً، فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ نُبُوَّةٍ

“Akan terjadi masa kenabian sesuai dengan kehendak Allah akan terjadi, lalu diangkatnya (dihapus) sesuai dengan kehendak Allah untuk diangkat (dihapus), kemudian akan hadir khilafah sesuai dengan manhaj nabi, lalu terjadi sesuai dengan kehendak Allah terjadi, kemudian diangkatnya (dihapus) sesuai dengan kehendak Allah untuk diangkat (dihapus), kemudian menjadi penugasa yang diktator sesuai dengan kehendak Allah terjadi demikian, kemudian diangkatnya (dihapus) sesuai dengan kehendak Allah untuk diangkat (dihapus), kemudian hadir raja yang kejam, lalu terjadi sesuai dengan kehendak Allah terjadi, kemudian diangkatnya (dihapus) sesuai dengan kehendak Allah untuk diangkat (dihapus), kemudian hadir kembali khilafah sesuai dengan manhaj nubuwah (Ahmad) .

d- kemenangan atas orang-orang Yahudi .. dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah saw bersabda:

تُقَاتِلُكُمُ الْيَهُودُ فَتُسَلَّطُونَ عَلَيْهِمْ حَتَّى يَقُولَ الْحَجَرُ يَا مُسْلِمُ هَذَا يَهُودِيٌّ وَرَائِي فَاقْتُلْهُ

“Kelak kalian akan memerangi orang-orang Yahudi hingga kalian akan menguasai mereka sampai batupun akan berkata: wahai muslim ini yahudi ada dibelakang saya maka bunuhlah”. (Muttafaq alaih).

e- Tetap eksisnya kelompok yang menang dan membela kebenaran.. dari Tsauban berkata: Rasulullah saw bersabda:

لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ” (مسلم)، وفي رواية: قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيْنَ هُمْ؟ قَالَ: “بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ

“Sungguh akan tetap eksis sekelompok dari umatku yang terus membela kebenaran, taku gentar dengan orang yang menghinakan mereka sampai datang perkara Allah sementara mereka dalam kondisi demikian” (Muslim)
Dan dalam riwayat lain mereka berkata: Wahai Rasulullah dimanakah mereka? Beliau bersabda: di baitul maqdis dan sekitar baitul maqdis”.
 (Ahmad)

Sejarah menjadi saksi kebenarannya

Wahai umat Islam ..

Ketahuilah bahwa berbagai kebangkitan seluruh umat diawali oleh kondisi dan keadaan yang lemah, sehingga orang yang melihatnya akan beranggapan bahwa tercapainya keinginan yang dicita-citakan adalah mustahil. Dan bersamaan dengan pandangan ini, sejarah telah menyampaikan kepada kita bahwa sabar, teguh, hikmah dan menahan beban telah mampu mewujudkan kebangkitan yang lemah pada awalnya, minim sarananya hingga menuju puncaknya dari apa yang diharapkan dan dicita-citakan oleh para pelakunya berdasarkan taufiq dan kesukesannya.

- Siapakah yang percaya bahwa jazirah Arab –yang merupakan gurun pasir yang kering – dapat menumbuhkan cahaya dan kemasyhuran, mampu menguasai oleh adanya kontrol secara spiritual dan politik dari para penerusnya atas Negara terbesar di dunia?!

- Siapakah yang menduga kalau Abu Bakar yang memiliki hati yang lembut; mampu menitahkan satu hari 11 orang pasukan untuk menyerang para pelaku kejahatan, meluruskan yang bengkok, membina para yang bermaksia dan jahat, menyerang para pelaku murtad dan menuntu hak Allah dalam zakat dari para pelakunya,

- Siapa yang menduga bahwa shalahuddin Al-Ayyubi setelah sekalian lama berdiri, mampu menolak raja-raja Eropa mundur kebelakang, walaupun jumlah tentara mereka banyak dan berlimpah; sampai berkumpul 25 raja-raja dari kerajaan yang besar?!

Demikianlah sejarah masa lalu, dan dalam sejarah modern ini terdapat contoh menakjubkan seperti yang disebutkan diatas; siapakah yang menduga jika Hasan Al-Banna bersama dengan enam orang lainnya di suatu kota yang tidak terdapat di dalamnya kebanggaa kecuali bekas-bekas penjajahan dan penjarahan, yang kelak hadir membawa pembaharuan Islam yang benar dan menjadi pembawa pembaharuan yang benar, dan menyebarkan cahayanya kepada semua desa di Mesir, bahkan ke seluruh dunia, dan menjadikan mausuh-musuh Islam marah. Serta mewujudkan di dalam tubuh mereka contoh seperti firman Allah:

وَمَثَلُهُمْ فِي الإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمْ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

“Dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar”. (Al-Fath:29)

Wahai umat manusia seluruhnya…

Wahai umat Islam dimana saja mereka berada…

Saya ingin kalian memahami bahwa (Ikhwanul Muslimin) tidak akan berputus asa meskipun berbagai kezhaliman, kerusakan dan tirani, dan mereka yang serupa para Mujahidin yang berada di mana-mana yang telah menunaikan dengan penuh amanah tugasnya dan Insya Allah mendapat ganjaran yang berlimpah dari Allah SWT. Mereka selalu berharap akan banyak kebaikan, dan kami percaya bahwa hal itu tidak mampu menghalangi antara rakyat dan keberhasilan kecuali putus asa ini. Namun, jika kuat harapan dan cita-cita yang di dalam jiwa kita maka kelak kita akan mencapai kebaikan yang berlimpah insya Allah, dan semua yang ada di sekitar kita menjanjikan kebahagiaan meskipun para orang-orang yang berputus asa sangat pesimistis ..

Jika Anda masuk pada orang yang sakit lalu menemukannya secara bertahap berubah dari kata-kata menjadi diam, dari gerakan menjadi tenang, dan anda merasakan telah dekat ajalnya lalu sulit untuk menyembuhkannya dan memberikan obat kepadanya, namun jika kondisinya terbalik, dan terjadi perubahan dari diam menjadi berbicara dari tenang menjadi gerak dan anda merasakan dekatnya masa kesembuhan maka anda akan memberikan kepadanya cara menuju sehat dan bugar.

Negara-negara Islam telah melewati waktu yang begitu panjang hingga terjadi masa jumud di dalamnya; hingga masa jumud pun menjadi bosan, lalu tenang sampai sadar dari kondisi tenangnya, namun sekarang jiwa telah bergolak dengan penuh kesadaran yang menyeluruh di berbagai sisi kehidupan, bergelora dengan perasaan yang hidup dan kuat dan jiwa yang penuh semangat, sekiranya tidak ada beban yang mengikat dari satu sisi dan kekacauan dalam pemberian arahan dari sisi lain; maka kebangkitan ini akan memberikan pengaruh yang sangat menakjubakan.

Untuk itulah kami bukanlah orang-orang yang berputus asa, dan ayat-ayat Allah Yang Maha Kuasa dan hadits-hadits Rasul-Nya saw, dan adanya sunnatullah dalam membina dan membangkitkan umat setelah mengalami kondisi kehancuran, seperti yang diceritakan dalam kitab-Nya.. semua itu memanggil kita untuk selalu berharap secara luas, dan menuntun kita menuju kebangkitan. bacalah firman Allah SWT :

طسم. تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ. نَتْلُو عَلَيْكَ مِنْ نَبَإِ مُوسَى وَفِرْعَوْنَ بِالْحَقِّ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ. إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلا فِي الأَرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءَهُمْ وَيَسْتَحْيِ نِسَاءَهُمْ إِنَّهُ كَانَ مِنْ الْمُفْسِدِينَ. وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمْ الْوَارِثِينَ. وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الأَرْضِ وَنُرِي فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُمْ مَا كَانُوا يَحْذَرُونَ

“Thaa Siin Miim. ini adalah ayat-ayat kitab (Al Quran) yang nyata (dari Allah). Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir’aun de- ngan benar untuk orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir’aun Termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir’aun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu”. (Al-Qashash:1-6)

Anda membaca ayat yang mulia ini dan melihat bagaimana sewenang-wenangnya kebatilan dalam kehidupannya, memperdaya dengan kekuatannya, merasa nyaman dengan kediktatorannya, namun lalai bahwa kebenaran selalu mengawasinya; sehingga pada saat mereka merasa bangga dan sombong dengan apa yang Allah anugrahkan kepadanya serta merta Allah ambil dengan kekuasaan dan kekuatan-Nya, dan Allah mengabaikan kehendak-Nya kecuali dengan memberikan kemenangan pada orang-orang yang terzhalimi, Allah SWT berkata dalam hadits qusi bagi dakwah orang-orang terzhalimi:

وَعِزَّتِي وَجَلاَلِي لأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِيْنٍ

“Demi kekuasaan dan kebesaran-KU, Aku akan memberikan kemenangan kepadanya walau pada waktu yang panjang”.

Dialah yang mampu mengambil cengkeraman pelaku kejahatan dan melemahkannya, karena itulah kebatilan kelak akan hancur dari akarnya, sementara kebenaran akan tegak bangunannya dan kokoh pondasinya, sementara pemiliknya akan menjadi pemenangnya, karena itu, tidaklah boleh setelah ayat ini dan ayat-ayat yang serupa dengannya di dalam Kitab Allah ada alasan keputusasaan dan putus asa bagi umat Islam, bagi mereka yang beriman kepada Allah, kepada Rasul-Nya serta kepada kitab-Nya.

Berilah kabar gembira dengan kebaikan wahai umat Islam, dan bekerjalah untuk dapat mewujudkanya, dan berpegang teguhlah kepada Allah sampai datang keputusan-Nya..

وَاللهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ

“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya”. (Yusuf:21)

Back

Poll

Do you like our website me ?

Yes (142) 81%

No (14) 8%

Nothing (20) 11%

Total votes: 176

Search site

=====****INDAHNYA BERBAGI****====